#SEKEPALASPALTALK, ISSUE 2, RAFSAN “ACAN” YUWONO, TUE 15/11/16

Posted on 23 November 2016
by Sekepal Aspal

sekepalaspal_acan_3

Okay, kali ini kita kembali ngobrol-ngobrol dengan salah seorang penggiat Kustom Kulture Indonesia, Rafsan Yuwono. Seniman muda yang akrab disapa Acan ini adalah lulusan salah satu sekolah seni rupa di Jakarta. Selain aktif wara-wiri di skena kustom lokal, Acan yang juga bagian dari kolektif roda dua SwengSkoy ini karyanya mulai merambah ke kancah internasional. Berikut petikan wawancara kami dengan Bang Cacan.

@SekepalAspal : @king_acan monitooor….

@king_acan : wet wet wetwetwet wet

@SekepalAspal : Okay, @king_acan, pertanyaan pertama dari kami….1. Apa merek kancut favorit dan pake size apa?

@king_acan : @sekepalaspal merek kancut favorit dan size?, saya gasuka pake kancut, soalnya kompresinya jadi ketinggian, saya lebih suka gondal-gandul. Strokenya lebih berasa karena bandulnya bekerja maksimal.

@sekepalaspal : siiiipp…next, bisa cerita sedikit tentang siapa sih @king_acan sebagai seorang seniman dan awal mula ketertarikan terhadap dunia custom roda dua

@king_acan : siapa sih king acan, dan awal mula ketertarikan dengan kastem roda dua? Saya mah orang biasa mas, biasanya sih orang. Awal mula tertarik sama kastem sih pas SMP, tapi tertarik sama motor udah dari kuliah.

sekepalaspal_acan_2

@sekepalaspal : lanjut pertanyaan berikutn deh yeeeh @king_acan. Masih sering nonton ke Bonas atau Monasco ga?

@king_acan : nonton ke Bonas atau Monasco ya? Bonas sih udah ga ada bor, udah sempit treknya. Yang masih ada di KawanLama sama CNI, nah kalo Monasco sih lumayan rutin. Tiap malam Jumat sama malam Sabtu, itu nyambung, dari malam Jumat ke malam Sabtu. Kita buka tenda di depan lapangan banteng.

@sekepalaspal : Kalo kita ngeliatnya scene balap di Monasco, Bonas, dll tuh scene custom yang OG banget tapi ga terlalu dilirik dibanding perchopperan dll. Padahal lagi, sebenarnya yg paling deket sama scene Café Racer (balap liar jalanan) di englaish sono ya scene Monasco dll, beda motor sama tongkrongannya aja. Belum lagi kayak di film Fes and Furieus, cuma bedanya itu pake mobil kalo dimari pake RX King. Naaah…buat lu sendiri scene balap liar disini bisa dikembangkan kemana sih? Terus ada pengaruhnya ga scene balap liar sama karya-karya lu @king_acan?

@king_acan : @sekepalaspal kalo menurut saya Café Racer dan scene balap liar lokal itu cuma butuh konsen di support media dan pengakuan publik yang luas. Bisa kita ambil contoh misalnya tahun 2012 motor2 kastem cc kecil mulai bergabung dengan motor kastem cc besar. Dan mulai mendapat exposure selepas acara TTS # 1 waktu itu dan sekarang bisa menjadi hal yang lumrah. Dan sekarang bisa menjadi hal yang lumrah. Dan kalo saya sih seneng aja pas beberapa scene motor disini punya imagenya masing-masing. Seperti “Motor Maling, “Arogan”, “Genk Motor” dsb. Semua itu justru jadi image yang khas dan pada suatu saat nanti ketika semua ini menjadi klasik, mereka tetap punya kehormatan dimata orang2 yang mengapresiasinya.

@king_acan : @sekepalaspal scene balap liar disini bisa jadi kastem kalcer juga saat semua udah jadi klasik. Lu tau gak, sepasang spakbor ereking ori itu harganya bisa sampe 1 juta!? Nah nanti kalo semua part harganya udah mahal, lu naek ereking bakal santay aja. Ugal-ugalannya ada deg2an dikit takut jatoh. Karena dia udah punya histori sendiri dan mahal dari segala aspek. Sama kaya kita kalo naek Norton Manx, dipake ugal-ugalannya kan jaman baheula, sekarang udah jadi motor klasik yang mahal dari segala aspek. Histori dan materi,….

@king_acan : @sekepalaspal balik lagi, akan bisa begitu itu tergantung imaging dan developingnya si balap liar kedepannya. Apakah kontiniti dan banyak, atau mandek. FYI, M.I.A, international singer and artist have posted RX King on her feed a few weeks ago, so proud.

@sekepalaspal : waaah…analogi yang menarik itu RX King dan Norton Manx, sama2 lejen balap liar jalanan. Lanjut nih nyoooo….artist faporit lu dalem dan luar negeri sapa aja @king_acan?

@king_acan : @sekepalaspal seniman favorit luar negri? David Mann, Ed Roth, (Keith) Weesner, Jason Cruz, PeterNoster, Ryan Roadkill, masih banyak sih. Kalo dalem negri gw favorit gw itu Emte, Cocot, Kedux, Leos, masih banyak juga sih (yg lain).

sekepalaspal_acan_1

@sekepalaspal : Pertanyaan terakhir dari kita nih….tempat nasi uduk malem yg paling gooks kalo menurut lu dimans @king_acan?….laper juga niiiih…pengen telor belek tapi jauh…

@king_acan : @sekepalaspal nasi uduk yang pades? Nasi uduk sebrang Fed*Ex Lebak Bulus bor, murah, dan enak. Apalagi kalo lu kesitunya malem minggu, ga ngeluarin duit juga bisa.

@sekepalaspal : Yoooks…dekeeet tuh yeeh @king_acan, baidewey tengkyu untuk waktu dan atensinya ya kiiing….sampe jumpa di keriaan roda dua berikutnya…

@king_acan : @sekepalaspal siaaap, hati2 pestanya tadi gw liat di depan rumah ada orang cepak pake jaket kulit naek Xenia

Untuk obrolan lengkapnya bisa langsung cek di akun Instagram @sekepalaspal. Disitu bisa dibaca lengkap obrolan antara Acan dengan teman-teman yang lain.

 

Sekepalaspal.com. 2016. All rights are reserved.

PILIH JAM PEMUTARAN

Kamu hanya bisa memilih satu dari enam kali pemutaran yang tersedia.

 

 

DAPATKAN TIKETNYA DENGAN MENGISI FORM DI ATAS

Kami mempunyai 60 tiket nonton film gratis yang bisa kamu menangkan. Kami alokasikan tiket-tiket tersebut sebanyak 10 tiket di tiap jam pemutaran. Kapasitas mini theater kami adalah sebanyak 78 kursi per pemutaran. Silakan daftar di bawah ini, dan pilih jam pemutaran film yang kamu inginkan. Para pemenang akan diacak dan hanya para pemenang yang beruntung yang akan mendapatkan email konfirmasi dari kami. Untuk yang belum beruntung, kamu bisa membeli tiket di outlet penjualan tiket seharga Rp 25.000.

OUTLET :

Lawless Jakarta, Jl. Kemang Selatan 8 No.67K

 

7 AGUSTUS 2016 - JOGLO
JERUK PURUT COMPOUND

Sebuah film semi dokumenter tentang budaya custom roda dua dan perjalanan yang tak terlupakan. 1000 Kilometer mengisahkan tentang 3 teman baik yang terinspirasi oleh Sekepal Aspal photography book dan memutuskan untuk melibas jalanan Jawa sampai Bali untuk menemui secara langsung beberapa tokoh yang terdapat di dalam buku itu. Film ini menggabungkan komprehensi sejarah budaya custom roda dua lokal dan modernisasinya, dengan keseruan petualangan khas Indonesia dan latar alamnya yang indah.

Dibintangi oleh: Syafwin Ramadhan Bajumi, Yusuf Abdul Jamil, Raihan Ahmad Ramdhani
Sutradara: Ilham Nuriadi
Penulis: Sammy Bramantyo
Produser: Adita K Bramantyo
Eksekutif Produser: Roni Pramaditia, Rizky Rosianto, Rahmat Wirabakti, Sammy Bramantyo
Produksi: Sekepal Aspal

Alamat Kantor

SEKEPAL ASPAL
JL. KEMANG SELATAN 8 NO.63 B3
JAKARTA SELATAN 12730

 

Business Hour
Mon - Fri : 09.00AM - 17.00
Sat - Sun : 09.00 - 15.00

 

Media

Kirim Pesan