JURNAL DARI BIARRITZ – PART 4

Posted on 11 January 2018
by Sekepal Aspal

Jum’at hari ketiga. Hari ini gua bangun sekitar jam 8 di rumah singgah David bersama rombongan keluarga sirkus ternama dari Spanyol, El Solitario. Sebagai salah satu panita penyelenggara W&W selain Southsiders, dan Vintagent, orang ini super sibuk dari H -3 kemarin. Effort yang dikeluarin keluarga ini untuk partisipasi dalam rangkaian moto festival inipun super duper niat, 7 jam dari rumahnya di Galicia ujung Spanyol sana, uda sekitar 2 sampe 3 kali dia mondar mandir buat loading barang acara pake 2 Sprinter, 1 van, dan sekitar 9 motor sendiri ( asli banyak banget ) yang dibawa buat memenuhi kebutuhan acara yang beda-beda ini. Keluarga ini bener-bener serius totalitasnya dalam bersenang-senang. Orang tua David dan istrinya, Valerie, pun juga gak ketingalan ikutan sibuk nyiapin acara penutupan besok. 

 

Tapi hari ini, kita dan rombongan motor yang dilepas dari Cite De L’Ocean, berangkat bareng ke bukit Jaizkibel, Spanyol sekitar 45 menit dari Biarritz untuk mengikuti Punk’s Peak, semacam Drag Race tapi lebih kayak Hill Climb dicampur Sprint Race sepanjang 400 meter yang dibagi jadi 5 kelas. Aselik pemandangannya pol banget, baik secara keadaan alam nya atau kendaraan yang terlibat. Gemeter juga rupanya karena sepanjang 4 taun kebelakang cuma bisa liat keseruan ini di monitor komputer atau timeline sosial media, sekarang gua ikutan nginjek tai kuda liar yang memang sengaja dibiarin berkeliaran. Perasaan kayak gini kayaknya masi bisa didapetin di Garut kalik yah atau Lembang, Setiabudi ??? Coba mari nanti kita rembukan kapanlah yuh.

 

Lagi-lagi pemandangan keakraban bernuansa keluarga kembali terjadi. Sebelum bendera Start mulai dikibarkan, area Pit Stop selau menjadi bengkel dadakan para peserta. Berbagi pinjam perkakas dan bahan bakar jadi pemandangan yang jamak sampe pengumuman pembukaan acara dimulai dengan dilepasnya BMW Kamm 328 Coupe tahun 1940 yang berhasil direstorasi oleh pihak BMW Classic ditahun 2010 kemarin. Dan kemudian diikuti dengan dilepasnya kelas 50cc La Copita, lalu kelas Yamaha FasterSons, dan kemudian Pre-1950 menutup sesi pertama sebelum makan siang.

 

Lepas makan siang, seperti biasa, gua keliling-keliling ngobrol sana sini dan ooooh karena rokok gua abis dan gada kesempatan beli rokok dari semalem, mengais sebatang rokok rupanya bisa jadi obrolan pemecah suasana canggung antar negara disini. Salah satunya gua ngobrol sama Uli namanya. Dia dan pacarnya juga baru pertama kali ke W&W dan merasa cukup menyesal karena baru tau sekarang padahal dia tinggal di Berlin, jadi tengsin katanya dibanding gua yang dateng dari Indonesia, aduh pak sayapun nabung mentalnya juga lama pak main jauh dari mana-mana ( dan awalnya ) gak kenal siapa-siapa.

 

Dan akhirnya, 2 hal yang paling gua takutin dateng hampir berbarengan. Pertama, begitu kelas Pre-1975 mau dilepas, baterai kamera gua abis.Seperti yang gua khawatirin semalem karena baterai cadangan dan chargerannya gua tinggal di penginapan awal. Memori sebenernya masih cukup, sempet kepikiran buat minjem batre atau kamera beberapa rekan media yang baru kenalan kemarin, tapi kayaknya mereka punya tanggung jawab lebih besar buat ngeliput acara ini. Jadi ya akhirnya sisa acara gua tonton baik-baik supaya keseruannya gak gampang ilang dari kepala. Ketakutan kedua agak cemen sih, tapi krusial, gua kebelet berak pak di tengah bukit kebuka gini. Brengsek. Ini di satu bukit, cuman gua yg mikirin cebok pake air. Jadi ya akhirnya gua tahan sampe pulang ke penginapan nanti karena ga bawa tisu basah dan botol mineral gede. Jauh dari warung.

 

Setela selesai semua rangkaian acara Sprint Race ini kami semua bersama-sama jalan bareng balik ke Cite De L’Ocean, Biarritz. Dan panitia disana sedang bersiap buat pemutaran beberapa film pendek bertema motor dan surfing. Tapi gua ngerasa apek banget dan pengen segera ke kamar mandi, akhirnya gua mutusin pulang dulu sebentar abis itu balik lagi. Rupanya, selesai bebersih diri, bablas gua diatas kasur sampe pagi. Jadi ya maap deh yah buat yang hari ini ceritanya selesai sampai disini dulu, sampai jumpa di artikel selanjutnya !!

 

Oleh Putra Agung dari Thrive MC.

 

Sekepalaspal.com. 2016. All rights are reserved.

PILIH JAM PEMUTARAN

Kamu hanya bisa memilih satu dari enam kali pemutaran yang tersedia.

 

 

DAPATKAN TIKETNYA DENGAN MENGISI FORM DI ATAS

Kami mempunyai 60 tiket nonton film gratis yang bisa kamu menangkan. Kami alokasikan tiket-tiket tersebut sebanyak 10 tiket di tiap jam pemutaran. Kapasitas mini theater kami adalah sebanyak 78 kursi per pemutaran. Silakan daftar di bawah ini, dan pilih jam pemutaran film yang kamu inginkan. Para pemenang akan diacak dan hanya para pemenang yang beruntung yang akan mendapatkan email konfirmasi dari kami. Untuk yang belum beruntung, kamu bisa membeli tiket di outlet penjualan tiket seharga Rp 25.000.

OUTLET :

Lawless Jakarta, Jl. Kemang Selatan 8 No.67K

 

7 AGUSTUS 2016 - JOGLO
JERUK PURUT COMPOUND

Sebuah film semi dokumenter tentang budaya custom roda dua dan perjalanan yang tak terlupakan. 1000 Kilometer mengisahkan tentang 3 teman baik yang terinspirasi oleh Sekepal Aspal photography book dan memutuskan untuk melibas jalanan Jawa sampai Bali untuk menemui secara langsung beberapa tokoh yang terdapat di dalam buku itu. Film ini menggabungkan komprehensi sejarah budaya custom roda dua lokal dan modernisasinya, dengan keseruan petualangan khas Indonesia dan latar alamnya yang indah.

Dibintangi oleh: Syafwin Ramadhan Bajumi, Yusuf Abdul Jamil, Raihan Ahmad Ramdhani
Sutradara: Ilham Nuriadi
Penulis: Sammy Bramantyo
Produser: Adita K Bramantyo
Eksekutif Produser: Roni Pramaditia, Rizky Rosianto, Rahmat Wirabakti, Sammy Bramantyo
Produksi: Sekepal Aspal

Alamat Kantor

SEKEPAL ASPAL
JL. KEMANG SELATAN 8 NO.63 B3
JAKARTA SELATAN 12730

 

Business Hour
Mon - Fri : 09.00AM - 17.00
Sat - Sun : 09.00 - 15.00

 

Media

Kirim Pesan